Tuesday, October 09, 2007

Marilyn Monroe Diboikot di Menteng

Menteng seperti terlihat dalam foto sampai tahun 1960-an mnerupakan bioskop kelas satu di Jakarta di samping Metropole dan Garden Hall di Cikini. Bioskop Menteng terletak di Jalan Tjokroaminoto pada masa Belanda bernama Java Weg (Jl Jawa) Sebelah kanan bioskop Menteng yang selalu memutar film-film AS, terletak Lapangan Persija yang di masa Belanda bernama Vios Veld (Lapangan Vios).

VIOS merupakan perkumpulan sepakbola di Batavia yang sebagian besar pemainnya para bule dan Indo Belanda. Jalan Tjokroaminoto pada 1960-an seperti terlihat dalam foto belum seramai sekarang, yang hampir tiap waktu dilanda kemacetan. Bioskop Menteng sendiri kini sudah almarhum digantikan oleh pertokoan Batik Keris. Sedangkan Lapangan Persija kini berubah menjadi Taman Menteng disulap menjadi daerah hijau royo-royo dan tempat rekreasi.

Pokoknya sampai akhir 1960-an, kawasan Menteng selain Jl Imam Bonjol Jl Diponegoro merupakan kawasan permukiman yang tenang. Tinggal di kawasan ini, kata sejumlah penghuninya, sangat nyaman. Kita dapat beristirahat di teras muka rumah pada sore dan malam hari sambil memandangi jalan melalui pagar yang rendah, membaca koran atau menerima tamu. Memang Belanda ketika membangun Menteng ingin mengabadikan sebagai kota taman pertama di Indonesia.

Kini, kita harus berhati-hati bila ke Menteng akibat semrawutnya lalu lalang kendaraan. Berjalan kaki dengan aman termnasuk naik sepeda kini merupakan kemustahilan. Mobil dan motor terang-terangan melanggar peraturan menyerempet trotoar untuk pejalan kaki. Sementara para pedagang dengan seenaknya menggelar tenda-tenda yang menjadi milik pejalan kaki dan pengendara sepeda. Begitulah lalu lintas di Jakarta entah kapan akan ditertibkan.

Di samping bioskop Menteng, dulu terdapat Toko Li yang kemudian menjadi swalayan Gelael yang habis terbakar pada 1987 dan diganti dengan gedung Lippo Bank. Di dekatnya terdapat Apotik Oranye Nassau, yang kini juga sudah marhum. Tentu saja diganti gedung yang lebih megah.

Bioskop Menteng dan ratusan bioskop lainnya di tanah air kini berubah fungsi. Ada yang jadi mal, pertokoan dan gudang. Salah satu penyebabnya akibat ulah golongan kiri PKI yang pada awal 1960-an memnboikot film-film AS dan barat. Di antaranya film The Misfuts yang dibintangi Marilyn Monroe, simbol seks Hollywood tahun 1950-an dan 1960-an. Pemboikotan film-film AS (Barat) dalam bentuk aksi dan demo di berbagai tempat di Indonesia, dilakukan oleh PAPFIAS (Panitia Aksi Pemboikotan Film Imperialis AS).

Padahal ketika itu rakyat menggemari film AS termasuk Marilyn Monroe yang film-filmnya selalu ditunggu-tunggu. Lalu PKI/LEKRA mendatangkan film-film dari negara sosialis yang berisi propaganda komunisme. Karena rakyat tak suka maka bioskop gulung tikar. Marilyn Monroe meninggal akibat minum obat tidur overdosis. Dia dikabarkan pernah melakukan skandal dengan Presiden Kennedy, Presiden AS yang muda dan tampan yang dikagumi Bung Karno.

(Alwi Shahab, wartawan Republika.)

No comments: