Tuesday, October 09, 2007

Indonesia Raya Diperdengarkan Pertama Kali

Ulang tahun kemerdekaan berlangsung meriah. Lagu kebangsaan Indonesia Raya bukan saja dikumandangkan dalam acara kenegaraan di halaman Istana Merdeka, tapi juga di pelosok tanah air. Demikian juga Sang Saka Merah Putih dikibarkan dari Sabang sampai Merauke sebagai tekad bangsa Indonesia bahwa Negara Kesatuan RI tidak bisa di tawar-tawar lagi dan rakyat siap menghadapi mereka yang ingin memisahkan diri.

Karena itu sangat disayangkan menjelang 17 Agustus 2007, sejumlah wilayah di Aceh melakukan aksi penurunan bendera Kebangsaan yang merupakan simbol negara. Padahal sejauh ini pemerintah telah banyak melakukan perbaikan bagi kesejahteraan rakyat Aceh. Karena itu, tidak heran Kepala Staf TNI AD Jenderal Djoko Santoso menegaskan, penurunan 150 bendera merah putih di Aceh adalah tindakan pelecehan kedaulatan RI. Harus ada tindakan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku bagi mereka yang terlibat, katanya.

Padahal semangat kebangsaan dan persatuan telah dikumandangkan sejak 79 tahun lalu, ketika para pemuda dari segenap tanah air menyatakan sumpah pemuda Satu Bangsa, Satu Negara dan Satu Bahasa. Di tempat yang kini menjadi Museum Sumpah Pemuda, Jl Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, untuk pertama kali lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan.

Seperti terlihat dalam diorama yang terdapat di gedung museum tersebut, terlihat penciptamya Wage Rudolf Soepratman dengan gesekan biolanya tengah mengumandangkan ''Indonesia Raya''. Sementara para pengurus yang terdiri dari enam orang pemuda dengan penuh minat tengah mendengarkannya. Karena diorama dibuatsetelah gedung ini dijadikan museum pada 1972, di tembok sebelah kiri terlihat lagu Indonesia Raya yang terdiri dari tiga stanza (bait).

Sedangkan di depannya terdapat ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Ikrar tersebut dicetuskan di ruang tengah museum Sumpah Pemuda dihadiri 81 pemudi dan mahasiswa. Sejak 1928, lagu Indonesia Raya telah berkumandang di berbagai tempat. Ketika Ir Soekarno memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, ratusan hadirin yang hadir tanpa bimbingan diringen serentak menyanyikan lagu Indonesia Raya ketika Sang Saka Merah Putih dikibarkan, yang kini menjadi Bendera Pusaka.

Lahirnya Sumpah Pemuda dirintas sejak tahun 1920'an ketika timbul gagasan dari Bahder Djohan dan Mohammad Hatta untuk mempersatukan perkumpulan-perkumpulan pemuda yang ada di Batavia. Kemudian pada 1921, dirintis upaya mempersatukan Jong Java dengan Jong Sumatera. Semangat inilah yang menjadi modal terselenggaranya Kongres Pemuda Indonesia I (1925) yang kemudian dilanjutkan Kongres Pemuda II (1928). Gedung tempat Sumpah Pemuda 1928 adalah Indonesische Clubgebouw yang dijadikan sebagai tempat berkumpul, berdiskusi dan saling berkomunikasi para pemuda dari seluruh Indonesia yang bersekolah atau kuliah di Batavia.

(Alwi Shahab, wartawan Republika)

No comments: