Tuesday, August 01, 2006

Terrorisme bukan Monopoli Muslim

"Tidak semua muslim teroris, tapi semua teroris adalah muslim". komentar ini ,seringkali terdengar setelah ledakan bom di Mumbai (Bombay, India) menunjukkan bahwa terrorism adalah satu spesialisasi Muslim, jika tidak monopoli. Tapi fakta-faktanya sangat berbeda.

Pertama, tidak ada yanga baru tentang terorisme. Di tahun 1881, para anarkis membunuh Tsar Rusia Alexander II dan 21 orang pengawalnya. Di tahun 1901, para anarkis membunuh presiden Amerika Serikat McKinley dan juga raja Humbert I dari Itali. Perang Dunia I dimulai di tahun 1914 ketika para anarkis membunuh Archduke Ferdinand dari Austria. Terroris-terroris dalam serangan-serangan ini bukanlah Muslim.

Terrorism umumnya didefinisikan sebagai pembunuhan terhadap orang-orang sipil untuk alasan-alasan politik. Beranjak dari definisi ini, Inggris Raj mengacu ke Bhagat Singh, Chandrashekhar Azad, Macan Tamil dan banyak lagi pejuang pembebasan India atan Sri Langka sebagai teroris. Mereka ini adalah Hindu dan Sikh, bukan muslim.

Para petarung gerilya , dari Mao Zedong sampai Ho Chi Minh dan Fidel Castro membunuhi orang-orang sipil dalam kampanye-kampanye politik mereka. Mereka juga disebut terroris sampai akhirnya mereka menduduki posisi kekuasaan (politik). Tidak ada yang muslim diantara mereka.

Di Palestina, setelah Perang Dunia II, grup-grup Yahudi (Haganah, Irgun dand Gang Stern) mengadakan perlawanan untuk pembuatan negeri Yahudi, membom hotel-hotel dan instalasi sipil, serta membunhui orang-orang sipil. Inggris, yang saat itu menguasai Palestina, dengan tepat (pada saat itu) menyebut mereka group teroris Yahudi. Banyak dari teroris ini kemudian menjadi pemimpin negara Israel — Moshe Dayan, Yitzhak Rabin, Menachem Begin, Ariel Sharon. Ironisnya, semua mantan teroris ini melemparkan tuduhan terorisme ke para pejuang pembebasan Palestina dan arab yang melakukan hal yang serupa dengan apa yang mereka pernah lakukan sebelumnya (teroris teriak teroris :-)

Lengkapnya dapat dibaca dengan mengklik link di judul.

No comments: